REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin merilis aplikasi i-Santri yang akan digunakan di 13 Mahad Aly yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Launching aplikasi ini akan digelar di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Sukorejo Situbondo, Jawa Timur.
Ketua panitia lokal acara ini, Dony Eka Saputra menjelaskan, bahwa pihaknya telah menyiapkan sekurang-kurangnya 1.452 judul buku dan kitab. “Dari 13 Ma’had Aly yang telah mendapat ijin, ditambah kerja sama dengan 4 penerbit besar, telah ada sekurang-kurangnya 1.452 judul kitab dan buku yang bisa diakses melalui Aplikasi i-Santri,” katanya, di Situbondo, Senin (28/11).
Santri Ponpes Salafiyah Syafi’iyyah asal Lombok Tengah, NTB yang telah mondok sejak 2001 tersebut menyatakan, jumlah kitab dan buku akan terus bertambah. Dia berharap, keberadaan aplikasi ini akan memberi banyak manfaat bagi para santri dan masyarakat umum. “Kita bisa mudah belajar kitab, tanpa harus pergi ke perpustakaan, cukup unduh aplikasi i-Santri di Playstore,” ujarnya.
Dony melihat, digitalisasi kitab kuning dan buku-buku umum ini penting, karena selain sebagai sarana penghubung antar ma’had, juga bisa dijadikan sarana pengembangan wawasan santri. Bahkan, para santri bisa mengirim karyanya, jika dirasa layak, bisa diposting di Aplikasi i-Santri.
“Untuk sementara, tiap judul buku dan kitab, ada sebanyak 5 eksemplar, jika ke depan, pengunjungnya banyak, akan ditambah,” terang anggota tim pengelola aplikasi i-Santri pusat, Erik.
Dijadikannya Ponpes Salafiyah Syafi’iyyah Situbondo sebagai tempat launching i-Santri, bukan tanpa sebab. Di ponpes inilah, (alm) KH As’ad Syamsul Arifin, yang pada 10 November 2016 lalu ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi, mencetuskan Ma’had Aly pada 21 Februari 1990, dengan nama al-Ma’had al-Aly lil Ulum al-Islamiyah Qism al-Fiqh.
“Sebelum almaghfurlah wafat pada 07 Agustus 1990, beliau dipercaya sebagai pencetus kali pertama Ma’had Aly yang kini berkembang menjadi 13 ma’had,” kata Sofi Mubarok, salah satu alumni Ponpes Salafiyah Syafi’iyyah yang kini sedang studi S-3 di UIN Jakarta tersebut.
Sebelumnya, Kasubdit Pendidikan Salafiyah Ahmad Zayadi mengatakan, bahwa I-Santri digital corner ini akan beroperasi di 13 Mahad Aly, yaitu: Mahad Aly Saidusshiddiqiyyah (DKI Jakarta), Mahad Aly Syekh Ibrahim Al Jambi (Jambi), Mahad Aly Sumatera Thawalib Parabek (Sumatera Barat), Mahad Aly MUDI Mesjid Raya (Aceh).
Selain itu, Mahad Aly Asadiyah (Sulsel), Mahad Aly Rasyidiyah Khalidiyah (Kalsel), Mahad Aly salafiyah Syafiiyah (Jatim), Mahad Aly Hasyim Al-Asyary (Jatim), Mahad Aly At-Tarmasi (Jatim), Mahad Aly Pesantren Maslakul Huda fi Ushul al-Fiqh (Jateng), Mahad Aly PP Iqna ath-Thalibin (Jateng), Mahad Aly Al Hikamussalafiyah (Jabar), dan Mahad Aly Miftahul Huda Manonjaya (Jabar).